Feeds:
Posts
Comments

Jangan Suap Polisi!

Sekitar 2 hari lalu, mama ming dapat sms dari zohibnya, entah bener ato gak, isi dari sms tersebut intinya mengatakan bahwa saat ini kita harus hati-hati buat nyuap polisi kalo lagi lagi ketangkep langgar lalin.

Pasalnya, tuh polisi dapet imbalan Rp 10 juta bagi polisi yang bisa membuktikan warga yang menyogok/menyuap polisi dalam bentuk apapun dengan pertimbangan bahwa baik yang nyogk maupun yang nerima sogokan sama-sama salah.

Di sms itu juga bilang bahwa di Jakarta dan Surabaya sudah banyak warga yang terjebak dan menyodorkan “uang damai” ke polisi.

Wah kalo gini ceritanya, daripada mereka  (polisi) dapat uang damai yang paling banter seratus ribu perak, mending mereka coba mencari kelemahan warga dan menjebak warga biar mau nyogok.

Entah tu sms bener apa gak, eniwe… from now on.. kita kudu hati-hati.. jangan terjebak untuk menyogok dan yang lebh penting lagi mulai mendisiplinkin pola pikir dan tindakan kita supaya kita generasi muda penerus bangsa tidak melulu berpikir bahwa segala sesuatu bisa dibeli dengan uang dan “Hilangin Budaya Nyogok/Nyuap, guys!”

It’s a New Me!

Hello Word! (hihi.. kayak baru bikin blog aja, kata-katanya Hello word..)

Setelah 3 bulan vakum, ga salah juga sih bilang kayak bikn blog baru. Bahkan untuk bilang website wiwaha souvenir ming punya domain baru aja gak sempet,hehehehe… Cami (Calon Suami)nya oming kasik saran, ganti ja blognya, ubah namanya atau sekalian ga usah ngeblog lagi.

But.. setelah melalui pemikiran yang amat panjang dan sapaan dari guru bloggernya ming yang kerap nanyain: “Hei! where are you??!!! Are you still alive??!!??”, oming memutuskan untuk kembali blogging dengan branded yang sama tapi dengan alur bahasa yang lebih kalem dan mungkin tidak se-intens dulu.

Kenapa dibilang lebih kalem? yah karena itulah hasil “pertapaan” ming selama ini. Kejadian demi kejadian yang terjadi 3 bulan belakangan ini, dari yang menyakitkan, menyedihkan hingga yang menggembirakan bikin ming belajar banyak dari pengalaman pahit masa lalu. Mulai belajar menghilangkan keegoisan, ke-asbun-an (heheheh… asal bunyi maksudnya), kecentilan dan meredakan emosi yang sering meledak-ledak (walaupun yang terakhir tu mpe saat ini masih sulit ming lakuin,hehehhe…)

Overall, ming bisa mengambil hikmah dari sederetan peristiwa yang terjadi belakangan ini. Ming mulai menyadari rasa sayang yang diberikan oleh orang-orang terdekat ming ternyata melebihi yang oming bayangin, ming mulai bisa menata waktu sehingga bisa lebih konsen ke thesis dan lebih banyak waktu untuk membuat ide baru untuk bisnis ming daripada sekedar nongkrong di facebook dan chatting suatu hal yang sebenarnya ga penting.

🙂